Random Stories


Selasa, 01 Maret 2016

Bad people

Orang-orang yang menyebalkan dan menyakitkan itu akhirnya satu per satu dicabut. Di titik ketika saya sudah yakin untuk kabur, satu dari mereka dicabut.
Dengan itu, sedikit beban berkurang.
Sampai yang ketiga dicabut. Saya bersyukur sekali karena dia dicabut dan diletakkan jauh sekali.
Tinggal 2 orang lagi yang menyebalkan. Yang satu tidak terlalu. Dan yang satu lagi melembut belakangan ini. Mungkin dia sadar, setelah ini dia sendiri.
Disini krisis tata krama dan attitude. Mungkin karena budaya mereka tidak ada itu. Tapi bukankah mayoritas mereka dari propinsi yang penuh tata krama? Entah.
Cabang sebelumnya, dari segi personil jauuh lebih baik. Mereka kompak, baik hati dan tidak sombong terhadap orang baru. Mau berbagi ilmu. Mereka humoris dan bertindak wajar dg tata krama.
Kalau disini? Aneh. Aneh sekali. 2 orang itu apa lagi? Jahat sekali bicaranya. Mungkin sebenarnya biasa saja karena orang jahat dimana-mana ada. Tapi mereka itu yang saya harapkan bisa jadi saudara dan 2 orang sejenis di cabang sebelumnya adalah orang yang sangat baik, seperti saudara sendiri. Tapi disini? Mereka memperlakukan saya seperti tki. Bentakan dan suruhan itu makanan tiap hari. Apa itu bercanda? Menyedihkan sekali selera humornya kalau memang iya. Pimpinan menyuruh saya banyak berkoordinasi dengan mereka untuk belajar lebih banyak dari mereka. Boro-boro. Mereka seringnya menjerumuskan saya untuk melakukan hal yang salah. Saya belum tau alasan pasti tindakan mereka. Hipotesa saya, mereka tidak ingin saya lebih baik dari mereka, bahkan mereka ingin saya jatuh.
Ya sudahlah. Yang penting 3 dari 5 mereka, sudah dicabut. Semoga better.

Awal saya datang laki-laki yang dilempar jauh itu awalnya baik. Berbicara dengan cuek dengan sedikit empati namun tidak membentak. Hari kedua kami diberi tugas. Saya mengerjakan menurut pengetahuan saya. Memang jadi sedikit lebih rumit namun begitulah sesuai aturan. Tapi dia menyalahkan yang saya kerjakan, dia bilang a namun saya tetap keukuh di b. Waktu saya mau konfirm ke kak ros, dia tidak mengijinkan. Aneh. Kenapa ya? Kan demi informasi kita semua. Atau dia tau dia salah? Akhirnya saya mengikuti pendapat dia. Kami pun maju ke manager. You know what happen? Manager bilang harusnya b. Sayapun bilang saya sudah diskusi masalah ini..... Eh laki-laki itu memotong pembicaraan kami. Dia sepertinya takut saya melanjutkan kata-kata saya kalau saya sudah melakukan hal yang benar namun dirubah dengan hal yang salah oleh laki-laki itu.
Oke saya mengalah. Saya tidak bilang ke manager saya bahwa itu salah si laki-laki itu. Mulai saat itu, si laki-laki itu sering membentak dan menjahati saya. Pimpinan dan manager selalu bilang agar saya bertanya dan belajar ke laki-laki itu. You know what he do? Dia selalu menjerumuskan saya agar saya melakukan dengan cara salah sehingga saya berputar-putar di tempat yang sama. Beruntuk sesekali ada mas dari kcp yang baik hati dan memberitahukan saya cara yang benar. Terima kasih mas. Kamu baik sekali. Orang baik diikuti doa baik memang.

Kalau wanita yang satu lagi? Ceritanya panjang. kapan2 saya ceritakan.